Berita Terkait :
SELAMA KAMU TIDAK KENAL DENGAN NEGERIMU, MAKA KAMU TIDAK AKAN MERASA MEMILIKINYA . SELAMA KAMU TIDAK KENAL DENGAN NEGERIMU, MAKA KAMU TIDAK AKAN MERASA MEMILIKINYA

Home » » Bung Karno,Pencarian Dan Pemugaran Makam Imam Bukhari

Bung Karno,Pencarian Dan Pemugaran Makam Imam Bukhari



Kebesaran nama mantan presiden Indonesia pertama Ir Soekarno tak pernah lenyap dimakan zaman baik di negeri sendiri ataupun di luar negeri, terutama di daerah Eropa Timur. Di bekas negara pecahan Uni Soviet, yaitu negara Uzbekistan, nama Ir Soekarno sangat dihormati, jika orang Indonesia (muslim) datang berkunjung ke Uzbekistan sempatkan diri untuk mengunjungi Makam Imam Bukhari salah satu ahli hadits nabi Muhammad SAW maka akan diberi keistimewaan, orang Indonesia akan diizinkan masuk ke bagian dasar bangunan yang merupakan tempat jasad Imam Bukhari disemayamkan. Makam Imam Bukhari tertutup untuk umum, tetapi kalau ada orang indonesia datang pintu makam akan dibukakan dan persilahkan masuk, hal ini dikarenakan Ir Soekarno merupakan orang yang melakukan pemugaran dan merenovasi tempat itu, sehingga semua orang Indonesia diberi keistimewaan di tempat itu

Sejarah Ir Soekarno sebagai penemu makam Imam Bukhari

Di Tashkent tidak ada jalan bernama Bung Karno. Tapi bukan berartirakyat Uzbekistan ini tidak mengenal presiden pertama Republik Indonesia itu.Tidak banyak yang tahu kalau Bung Karno adalah penemu makam Imam Al Bukhari, seorang perawi hadist Nabi Muhammad SAW. Pada tahun 1961 pemimpin tertinggi Partai Komunis Uni Soviet sekaligus penguasa tertinggi Uni Soviet Nikita Sergeyevich Khrushchev mengundang bung Karno ke Moskow. Sepertinya Khrushchev hendak menunjukkan pada Amerika bahwa Indonesia berdiri di belakang Uni Soviet. Karena bukan orang lugu, Bung Karno tidak mau begitu saja datang ke Moskow. Bung Karno tahu, kalau Indonesia terjebak, yang paling rugi dan menderita adalah rakyat. Bung Karno tidak mau membawa Indonesia ke dalam situasi yang tidak menguntungkan. Bung Karno juga tidak mau Indonesia dipermainkan oleh negara mana pun. Bung Karno mengajukan syarat. Kira-kira begini kata Bung Karno, “Saya mau datang ke Moskow dengan satu syarat mutlak yang harus dipenuhi. Tidak boleh tidak”. Khrushchev balik bertanya, “Apa syarat yang Paduka Presiden ajukan?
Bung Karno menjawab, “Temukan makam Imam Al Bukhari. Saya sangat
ingin menziarahinya.” jelas saja Khrushchev terheran-heran. Siapa lagi ini Imam Al Bukhari.
Dasar orang Indonesia, ada-ada saja. Mungkin begitu sungutnya dalam hati. Tidak mau membuang waktu, Khrushchev segera memerintahkan pasukan elitnya untuk menemukan makam yang dimaksud. Entah berapa lama waktu yang dihabiskan anak buah Khrushchev untuk menemukan makam itu, yang jelas hasilnya nihil. Khrushchev kembali menghubungi Bung Karno. “Maaf Paduka Presiden,
kami tidak berhasil menemukan makam orang yang Paduka cari. Apa Anda berkenan mengganti syarat Anda?” Bung Karno tersenyum sinis. “Kalau tidak ditemukan, ya sudah, saya lebih baik tidak usah datang ke negara Anda.”'

Kalimat singkat Bung Karno ini membuat kuping Khrushchev panas memerah. Khrushchev balik kanan, memerintahkan orang-orang nomor satunya langsung menangani masalah ini. Nah, akhirnya setelah bolak balik sana sini, serta mengumpulkan informasi dari orang-orang tua Muslim di sekitar Samarkand, anak buah Khrushchev menemukan makam Imam kelahiran Bukhara tahun 810 Masehi itu. Makamnya dalam kondisi rusak tak terawat di tengah semak belukar,seakan hanyalah seekor burung yang mati yang tidak meninggal apa-apa dalam dunia fana ini. Jangankan para peziarah, ranting dan dedaunan busukpun tak tersingkap dari kuburan sang pengumpul hadits Rasulullah ini,bukan untuk di sembah ataupun meminta pertolongan dari kuburan..kuburan,ya tempat berkumpul tulang benulang orang yang telah wafat. Tapi betapapun itu, kita harus menghargai orang yang telah berjasa besar dalam tubuh umat ini.  Imam Al Bukhari yang memiliki pengaruh besar bagi umat Islam di Indonesia dan seluruh dunia itu dimakamkan di Samarkand tahun 870 M. Khrushchev memerintahkan agar makam itu dibersihkan dan dipugar. Selesai renovasi, Khrushchev menghubungi Bung Karno kembali. Intinya, misi pencarian makam Imam Al Bukhari berhasil. Sambil tersenyum Bung Karno mengatakan, “Baik, saya datang ke negara Anda.” Setelah dari moskow, tanggal 12 Juni 1961 Bung Karno tiba di Samarkand. Sehari sebelumnya puluhan ribu orang menyambut kehadiran Pemimpin Besar Revolusi Indonesia ini di Kota Tashkent.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan
Janganlah sekali-kali kamu meninggalkan sejarah (jasmerah) ' Bung Karno '
Share this article :

Posting Komentar

SARI BERITA PENTING

 
Support : Creating Website | AntonOnline | Template
Copyright © 2011. ANTON ONLINE - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger